Posted tagged ‘pilpres’

Profesional Delenger

Juli 28, 2009

Ada yang sedikit mengusik mataku saat running text di salah satu tipi swasta berbunyi : “MK dituntut profesional dalam menyelesaikan sengketa pilpres.”

Pada acara dialog dengan MK dalam sesi yang sama, textnya agak berubah menjadi : “Mengukur profesionalitas MK dalam penyelesaian sengketa.”

Ini sesuai dengan apa yang menjadi topik bahasan diskusi itu, yaitu tentang profesionalitas MK dalam menghadapi sengketa proses dan hasil pemilihan presiden.

Seingatku dulu, profesional adalah seseorang yang -dengan hasil kerja profesinya- menerima bayaran atas apa yang telah dilakukan sesuai dengan bidangnya.

Bedanya dengan amatir hanyalah di masalah duit.
Profesional menghasilkan duit dari aktivitasnya.
Amatir mengeluarkan duit untuk aktivitasnya.
Sebenarnya aktivitas kedua kelompok itu sama saja tergantung dari niat dan usaha masing-masing individu.

(lebih…)

Refleksi Pilpres

Juli 9, 2009

Dalam situasi chaos yang tidak menentu, misalnya perang, sering terjadi keharusan terhadap penduduk sekitar lokasi untuk terpaksa mengungsi. Tujuan pengungsian bisa di mana saja. Rumah sanak saudara, hotel, tenda dan tikar, atau mungkin rumah seorang kawan blogger. 🙂

Sering terjadi pengungsi menunggu sampai dengan bertahun-tahun bahkan belasan tahun untuk menunggu situasi kampung halamannya tenang kembali. Mereka masih tetap yakin sebentar lagi perang akan selesai.

Pengungsi seperti menjadi tahanan kenangan mereka yang idealis tentang asal-usul dan kampung halaman. Mereka duduk bersama narapidana masa lampau untuk ngobrol tentang negeri asal, makan penganan tradisional, iringan musik tradisional. Mereka berkhayal dan akan terus menjauhi kenyataan, membayangkan skenario alternatif, semakin jauh lagi dari sejarah yang nyata.

(lebih…)

SKS

Juli 7, 2009

Nanti.
Sebentar lagi.
Dan sebentar lagi.
Hingga jarum pendek jam dinding sudah bergerak melintasi batas waktu bergantinya hari.
Hari di mana jadwal ujian akan berlangsung.

Begitu dan begitu seterusnya saat diriku menghadapi ujian apapun. Ulangan, ujian semester, tes masuk suatu institusi, atau apapun yang berbau ujian kepintaran akademis.

Bisa jadi pembentukan mentalku itu karena hasil contoh para pendahulu kita yang sekarang terbukti di depan mata.

Perhelatan terbesar dalam alam demokrasi negeri ini pun pada akhirnya harus diselesaikan secara marathon dengan sistem kebut semalam (SKS). Ini satu hal yang membantu menghilangkan rasa bersalah atas ketidakdisiplinanku dahulu. 🙂

Rasa bangga dari masing-masing tim sukses capres dengan sistem kebut semalam ini seolah-olah menghapus liur lapar yang keluar dari ceracauan mulut-mulut bau kekuasaan.

Kata-kata bahwa ini adalah ’kemenangan demokrasi’ dihembuskan, seolah-olah menempatkan diri dan komunitasnya pada tataran pahlawan yang menyelamatkan nasib rakyat.

Dan memvonis yang lain sebagai pecundang, dengan tetap meneteskan liurnya. Mangap njeplak menyemprotkan jigongnya.

Aku terdiam di sini, makan mie instan full vetsin. Namun tiada rasa sedap yang terkecap. Melainkan hanya rasa mual yang teramat sangat melihat tingkah polah para calon pengatur negeri ini.

Yang riya’ terhadap sumbangsihnya.
Dan yang telah kehilangan sifat kuznudzon kepada saudara sebangsa sendiri.

home, 20090706
lgliatTVOne